Senin, 27 Juni 2011

Penangkal Keriput Akibat BlackBerry


Ada masalah baru yang sangat mengganggu penampilan akibat penggunaan teknologi, yaitu 'leher BlackBerry'. Gangguan ini berupa lipatan dan keriput yang makin banyak muncul di daerah leher.

Lipatan itu muncul bukan karena terlalu banyak makan, tetapi karena terlalu sering menunduk melihat layar BlackBerry. Pembentukan lipatan tersebut kemungkinan karena berulang kali melihat ke bawah, lagi dan lagi untuk mengirim pesan teks, memeriksa email, atau eksis di jejaring sosial.

Untuk menjawab persoalan ini, sebuah salon kecantikan di Manhattan, memiliki perawatan khusus yang diberi nama, "Blackberry Facial". Adalah Paul Labrecque Salon & Spa yang menawarkan perawatan untuk mengurangi garis dan lipatan di sekitar leher akibat terlalu sering menggunakan Blackberry.

Demi mendapatkan perawatan ini, konsumen harus merogoh kocek sebesar US$200 atau setara dengan Rp1,7 juta.

"Perawatan cocok untuk siapapun yang ingin memiliki leher yang cantik dan terlihat segar," kata Joanna Czech, ahli kecantikan yang mengembangkan "BlackBerry Facial", seperti dikutip dari NY Daily News.

Dibutuhkan waktu 45 menit untuk melakukan perawatan ini. Terdiri dari pembersihan, peeling menggunakan batu safir, aplikasi serum dan drainase limfatik. Perawatan diakhiri dengan penyinaran selama 20 menit menggunakan cahaya LED dan microcurrents, serta dilapisi masker oksigen.

Czech merekomendasikan empat atau lima perawatan untuk mendapatkan hasil maksimal. Ia juga mengungkapkan efek lain terlalu sering menggunakan BlackBerry, yaitu jerawat.

"Aku bisa langsung tahu, sisi sebelah mana dari wajah yang digunakan seseorang untuk menelepon dengan melihat jerawatnya," katanya.

Untuk mencegah jerawat akibat terlalu sering menggunakan telepon, ia menyarankan untuk melakukan eksfoliasi menggunakan handuk basah setiap malam. Keriput, lipatan dan jerawat memang lebih mudah muncul saat Anda 'kecanduan' ponsel.

Minggu, 12 Juni 2011

Beda Gaya Komunikasi Pria dan Perempuan


Bukan rahasia lagi bahwa pria dan perempuan memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Tetapi, bukan berarti tidak ada cara untuk menerjemahkan bagaimana kaum 'Mars' dan 'Venus' berbicara.

"Ada harapan asalkan Anda bersedia menyesuaikan filter Anda yaitu bagian dari otak Anda yang memproses apa yang ia katakan," ujar Dr B Janet Hibbs, seorang psikolog, terapis pasangan dan penulis Try to See It My Way, seperti dikutip oleh Shine.

Ketahui, masalah komunikasi sering terjadi dalam hubungan pasangan. Tentunya, ini agar Anda tahu cara mengatasi dan bisa menghindarinya.

1. Dalam sebuah pertengkaran
Dalam sebuah argumen, mungkin Anda sering mendengar dia mengatakan sebuah permintaan maaf yang tiba-tiba dan seolah tidak tulus dari hati. Seperti, "aku menyesal kamu merasa seperti itu".

Anda mungkin tidak mendengar permintaan maaf tersebut sebagai hal yang tulus. Melainkan, sebagai sebuah justifikasi bahwa masalah dan pertengkaran yang terjadi adalah kesalahan Anda. Anda bahkan mungkin beranggapan bahwa pasangan merasa lelah pada Anda.

Padahal, maksud dari perkataannya adalah agar pertengkaran segera berakhir dan tidak melebar ke masalah lainnya. Dalam sebuah pertengkaran, perempuan cenderung suka mencampuradukan masalah. Sementara itu, pria memiliki naluri melawan, apalagi jika dia tidak mengerti mengapa Anda marah.

2. Dalam sebuah keluhan
Anda sering mengeluhkan pekerjaan pada pasangan. Namun, terkadang sering mendapatkan tanggapan yang acuh darinya. Apakah benar demikian?

Sebenarnya, pria cenderung melihat diri mereka sebagai pemecah masalah. Jadi, apa yang dikatakannya mungkin adalah sebuah solusi singkat yang coba ia berikan.

Contohnya, Anda merasa pekerjaan yang Anda lakukan tidak seimbang dengan harga yang dibayarkan. Lalu, pasangan hanya mengatakan hal sederhana seperti, 'jika kamu merasa hal itu tidak adil, minta kenaikan gaji'. Namun, yang terdengar di telinga Anda adalah 'masalah kamu sederhana, selesaikan saja sendiri'.

Hal ini membuat Anda tidak merasa bahwa yang dikatakan pasangan adalah sebuah solusi. Justru, sebagai hal yang menunjukkan sifat acuhnya. Padahal, dia telah membantu Anda mencarikan sebuah solusi, walaupun hanya sebuah solusi sederhana.

3. Dalam sebuah percakapan
Perempuan cenderung menceritakan segala sesuatu dengan cara yang berbelit. Semua yang berkaitan bisa dikatakan secara panjang, padahal intinya bersifat sangat sederhana. Sementara itu, pria tidak memproses informasi panjang dengan gambaran yang terlalu luas.

Karena itu, pria acap kali terlihat bosan dengan cerita yang berbelit. Namun, Anda menangkap reaksi tersebut sebagai pertanda cerita Anda tidak menarik perhatiannya. Cobalah untuk menyingkat cerita pada poin penting, Anda pun akan mendapatkan perhatian darinya.

4. Dalam sebuah penyelesaian masalah
Kaum 'Mars' memang dilahirkan dengan sifat acuh terhadap hal-hal sepele. Sementara itu, perempuan atau si kaum 'Venus' memerlukan sebuah keyakinan bahwa hal sepele tersebut tidak akan mengganggu hubungan mereka.

Terlalu banyak berpikir, mencemaskan hal kecil justru membuat masalah menjadi lebih runyam atau bahkan membuat masalah baru. Perbedaan cara pandang inilah yang membuat pria dan perempuan terkadang sulit menemukan kesepakatan. sumber : vivanews

Senin, 06 Juni 2011

Perusahaan Ini Gelar Pesta Seks Bagi Karyawan


Sebagai penghargaan kepada karyawan dengan prestasi pemasaran terbaik, sebuah perusahaan memberi hadiah tak biasa. Perusahaan asuransi asal Jerman, Ergo, menggelar sebuah pesta seks di spa kelas atas bagi para karyawan terbaiknya.

Sekitar 100 tenaga penjual berprestasi dan manajer senior diundang pada pesta di sebuah spa mewah di Danube Budapest, Hungaria. Di spa yang terkenal dengan pemandian air hangatnya ini, telah menunggu para wanita berpakaian minim serta puluhan pekerja seks.

Surat kabar Jerman Handelsblatt, melaporkan, para wanita memakai ban khusus, warna merah dan kuning yang menunjukkan kesediaan mereka. Untuk setiap ‘jasa’ mereka akan mendapat stempel khusus di bawah lengan.

Sementara, ada pula wanita yang khusus untuk para manajemen tingkat atas dan peraih predikat terbaik, ditandai ban berwarna putih melilit di lengan.

Meski di Jerman dan Hungaria prostitusi dilegalkan, pesta seks dianggap sesuatu yang melanggar budaya perusahaan.

Juru bicara Ergo, Alexander Becker mengatakan, pesta tersebut tidak mewakili nilai-nilai perusahaan. "Semua langkah telah diambil untuk mencegah terulangnya peristiwa seperti itu. Termasuk orang-orang yang bertanggung jawab atas hal tersebut," kata Becker. sumber vivanews